Event GIIAS Semarang, Luthfi: Dari Pameran, Optimis Jadi Pemasukan Daerah

Event Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Semarang 2025 resmi digelar 24-28 September. Pameran otomotif ini berlangsung di Muladi Dome, Universitas Diponegoro (Undip) peserta diikuti berbagai perusahaan pabrikan mobil dan motor menawarkan beragam model terbaru.

Ajang ini dibuka Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Rabu (24/9). Setiap booth pameran didatangi satu-persatu oleh Gubernur Luthfi setelah seremoni pembukaan resmi. 

Gubernur Luthfi mengatakan, event akan menjadi hiburan pameran otomotif bagi masyarakat, tetapi juga untuk mendukung promosi perekonomian tumbuh. 

“Ini kesempatan masyarakat untuk menikmati event sebagai hiburan dan bermanfaat menjadi promosi pasar otomotif Jawa Tengah,” ucap Luthfi. 

Mengenai kondisi sekarang ini, Luthfi menilai Jawa Tengah saat ini masih menjadi sentra penjualan terbesar otomotif. Gelaran pameran dan promosi potensial menyumbang pemasukan pertumbuhan perekonomian. 

Gubernur Luthfi pun berjanji akan terus meningkatkan pembangunan infrastruktur pendukung mobilitas.

Selain itu, komitmen berkelanjutan Pemprov Jateng ingin berkesinambungan memberikan insentif pajak kendaraan, untuk membantu masyarakat taat membayar pajak. 

“Kebijakan akan terus ada agar animo masyarakat mendukung pendapatan daerah juga konsisten. Dari pameran, kita optimis akan menjadi pemasukan daerah,” ucap Luthfi. 

Ketua Harian Gaikindo sekaligus Ketua Penyelenggara GIIAS Semarang 2025, Anton Kumonty, mengatakan, pameran tersebut merupakan kali keempat yang digelar di Semarang. 

Selama ini, Jawa Tengah konsisten masuk lima besar wilayah penyebaran kendaraan bermotor terbanyak nasional, dengan kontribusi 5,2% pada kuartal pertama 2025. Jawa Tengah juga menjadi bagian penting dari ekosistem industri otomotif nasional.

“Tentunya ini mempertegas peran strategis jadi Jawa Tengah sebagai salah satu pusat pertumbuhan industri otomotif di Indonesia,” jelasnya.

Di event GIIAS Semarang 2025, ada kurang lebih 50 merek kendaraan bermotor yang terdiri dari 14 merek kendaraan bermotor roda empat, 5 merek kendaraan bermotor roda dua, dan 32 merek dari industri pendukung otomotif.