Festival Internasional Satya Dharma Gita Sarana Ke-10, Sarana Kompetisi Paduan Suara Undip

Festival Paduan Suara International Satya Dharma Gita ke-10 (The 10th Satya Dhama Gita International Choir Festival atau SDGICF) resmi ditutup Sabtu, (13/09).

Festival yang diselenggarakan oleh Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Satya Dharma Gita, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, Semarang ini digelar di gedung kesenian Ki Narto Sabdo (Taman Budaya Raden Saleh atau TBRS). 

Selama sepekan, 9-13 September 2025, TBRS menjadi panggung untuk mengekpresikan suara dan kesenian juga budaya dari seluruh dunia.

Project Officer (Ketua Panitia) SDGICF 2025, Amabel Joelie Trifena Tobing menyampaikan bahwa kompetisi ini telah menjadi salah satu festival paduan suara prestisius di Indonesia.

Lanjutnya, sembilan kali keberhasilan menggelar kompetisi sebelumnya memberikan semangat untuk meningkatkan skala international pada ajang festival yang ke sepuluh pada tahun 2025 ini.

Ratusan peserta yang datang dari pelosok Nusantara mendaftar pada katagori yang disediakan, meliputi children choir (paduan suara kelompok anak-anak) A dan B, mixed choir (paduan suara campuran), kindergarten (tingkat taman anak-anak), teenage (paduan suara remaja), equal voice (solo vocal), popular song (lagu populer), folksong (lagu rakyat), dan religion song (lagu rohani).

Beberapa peserta dari luar negeri juga mencoba kompetisi yang memperebutkan total hadiah Rp100.000.000 ini. Di antaranya adalah Seoul Choral Society, paduan suara yang berasal dari Anyang, Gyeonggi, South Korea, merupakan paduan suara yang mencoba kemampuan di SDG CIF 2025 ini.

Beberapa peserta warga negara asing adalah Alexandro W (Madrid, Spain), Chris O’hara (England), Adrian Wong (Singapore), Rachel Hocking (Australia), Joy Wendel (Philippines), Giampiero Castahna (Italy) dan Kawin Chinpong dari Thailand.

Sementara itu, Roni Sugiarto, Artistic Director dari gelaran the SDGICF 2025 berkomitmen untuk menyediakan fasilitas terbaik sepanjang berlangsungnya kompetisi.

Roni memastikan akan hadirnya juri-juri berpengalaman dan kompeten sesuai bidang yang digelutinya. Bukan hanya dari dalam negeri, beberapa juri internasional dihadirkan untuk melengkapi kualifikasi dan menjaga kualitas festival ini.

Di antara mereka ada DR. Maria Theresa Visconde Roldan (Philipine), Hyun Woo Lee dan Hyonah Song dari South Korea, dan Ambroz Copi dari Slovenia.

Adapun juri dari Indonesia ada Agustinus Bambang, Joseph Kristanto Pantioso, Aning Katamsi, Buni D Sukarman, Julius Firdaus B.Mus, Roni SugiArto, Agastya Rama Listya, Ken Steven.

Akun instagram @.SDGICF resmi pada Minggu (14/9) menarasikan bahwa setiap peserta telah mendapatkan tempat melalui semangat, dedikasi dan kesenian di atas panggung.

PSM Vocalista Paradiso UPN Veteran Yogyakarta pada akhirnya terpilih sebagai penampil terbaik dan berhasil menyabet Grand Champion dari Festival Paduan Suara Internasional Satya Dharma Gita ke-10.